Sabtu, 26 Oktober 2013





Pegalaman Lolos Proposal ke Finlandia

Berawal dari ajakan seorang teman yang bernama Bapak Syamsurizal satu alamamater Universitas Ekasakti Padang mengenalkan kepada Pak Amin selaku Koordinator EEP Indonesia Perwakilan Provinsi Riau untuk ikut hadir dalam kegiatan Sosialisasi tentang Energi oleh EEP Indonesia. Dalam bincang-bincang awalnya beliau menanyakan hal-hal dan ide-ide yang berhubungan dengan energi baru terbarukan. Saya menjabarkan ada beberapa potensi yang bisa di manfaatkan seperti Sampah dan kotoran sapi serta manusia. Secara personal saya diundang Pak Amin untuk hadir di acara Sosialisasi Program  EEP Indonesia yang kedua tahun 2012 di Bappeda Provinsi taggal 28-29 Februari 2012 yang selanjutnya langsung melakukan Filtrip ke Tandun di daerah kawasan Pabrik Kelapa Sawit PTPN V. Disana diperlihatkan pembangkit dari limbah kelapa sawit dengan kapasitas 1 MW.
Pada bulan Maret 2012 di undang lagi untuk mengikuti pelatihan dan training di Hotel Ibis selama 1 minggu tentang "Pengarustamaan Gender dalam Proyek Energi" .  Dalam Training ini kita di buka cakrawala kita dalam menyiapkan diri dalam pengembangan energi baru terbarukan. Kemudian kita di persilahkan ikut berkompetisi dalam pengajuan proposal tentang energi baru terbarukan ini.
Selanjutnya sebelum proposal disetujui sampai perjanjian kontrak, pengusul mempersiapkan segala bahan dan data-data yang dibutuhkan dalam pengajuan proposal agar dapat lolos dalam proses seleksi. Pengajuan proposal ini melalui 2 tahap yaitu yang pertama proposal umu undang lagi di acara training dan yang kedua proposal lengkap. Proposal yang diajuan harus memenuhi kriteria EEP Indonesia sesuai dengan panduan yang telah diberikan selama training. Persiapan awal setelah diadakan training oleh EEP Indonesia yang dilaksanakan bulan Februari 2012 adalah pengusul harus benar-benar memahami terlebih dahulu konsep atau cara membangun sebuah proyek di masyarakat. Membuat strategi atau langkah-langkah untuk memulai persiapan dalam sebuah proyek yang akan diusulkan.
EEP Indonesia selaku partner menfasilitasi pengusul dalam pengembangan energy baru terbarukan yang merupakan kerjasama Kementerian EBTKE dari Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Finlandia selaku penyandang dana (donator). Focus Proyek di Indonesia ada 2 lokasi Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah. Tahun ini merupakan tahap kedua (second call proposal). EEP Indonesia melakukan sosialisasi dan memberikan training-training kepada penggiat energy baru terbarukan yang ada di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah.
Peserta training setelah memahami konsep proyek energy ini mulailah memilih beberapa alternative pengembangan energy sesuai dengan latar belakang peserta apakah dia akan mengajukan proyek ini fokus pre-feasibility study, feasibility, Pilot, atau demonstration. Sebagai seorang dosen tentu akan cenderung ke pre-feasibility study dan feasibility, kalau organisasi masyarakat akan lebih cenderung implementasinya ke masyarakat sebagai pilot dan demonstration. Energi yang dapat dikembangkan ada beberapa alternatif  yaitu biomass, biogas, Solid  Biofuel, Liquid Biofuels, dan lain-lain. Pada akhirnya setelah berbagai pertimbangan dan potensi yang memungkinkan di wilayah kota Pekanbaru ini maka diputuskanlah energy alternative tersebut ada biogas yang berasal dari methane kotoran sapi ,manusia dan limbah rumah tangga. Pilihan dari ketiga alternative ini kemudian di kerucutkan lagi menjadi biogas dari kotoran manusia dan limbah rumah tangga.
Pada bulan April 2012 LKM Harapan Madani melihat pengembangan biogas yang ada di Bukittinggi dalam bentuk MCK ++ yang hanya memiliki 6 unit MCK dengan satu digester, saat itu digester tersebut sudah menghasilkan gas untuk menghidupkan kompor




Dalam proses produksinya energi biogas ini dihasil dari proses aerob dan anaerob pada sebuah digester yang akan menghasilkan gas methane yang dapat dimanfaatkan untuk memasak dan menghidupkan genset sebagai energy listrik. Ada beberapa lokasi yang telah kami survey yaitu Pesantren Alfath, Pesantren LDII dan Pesantren Dar EL Hikmah. Dari ketiga lokasi ini kami memutuskan Pesantren Darel Hikmah sebagai lokasi yang tepat untuk pelaksanaan proyek yang akan diajukan. Dasar pilihan ini merujuk kepada jumlah bahan baku yang cukup memadai untuk proses produksinya, yaitu dengan jumlah satri sebanyak lebih kurang 2000 santri. Kemudian barulah kami melakukan beberapa kali dialog dengan pihak pesantren mengenai maksud dan tujuan untuk membangun biogas di lingkungan pesantren Dar-El Hikmah ini.
Setelah pilihan ditetapkan maka kami melakukan identifikasi lebih dalam lagi mengenai kondisi pesantren Dar El Hikmah dari bahan bahan baku, konstruksi, kondisi sosial dilingkungan pesantren. Segala data yang didapat mulailah terus dituangkan dalam bentuk sebuah diskripsi umum. Dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat Harapan Madani harus mencari kemitraan yang tepat dan berpengalaman dalam bidang pengembangan energi terbarukan dari kotoran manusia dan limbah rumah tangga untuk bisa lolos seleksi pengusulan proposal yang akan diajukan. Kemudian setelah beberapa kali konsultasi dengan Bapak Nasrullah Salim, beliau memberikan rekomendasi konsultan yang berpengalaman di bidang biogas dari kotoran manusia yaitu Bapak Sumino dari LPTP Solo. Setelah pihak NCU bapak Nasullah Salim merekomendasi Bapak Sumino sebagai partner selanjutnya pengusul menjalin komunikasi dengan pihak LPTP Solo mengenai rencana pengajuan proyek yang akan diusulkan dan ingin membangun kerjasama serta pihak LPTP Solo menyambut dengan baik kerjasama ini. Upaya kerjasama ini berlanjut ke tahap Perencanaan Teknis dan untuk memudahkan identifikasi lokasi proyek Bapak Hendra Gunawan selaku Koordinator LKM Harapan Madani dan Lead Aplicant (pengusul) mengundang pihak LPTP Solo untuk datang ke Pekanbaru. untuk melakukan survey menghitung budget dan DED (Detail Engineering Design) ke lokasi rencana proyek.
Ada 3 orang tenaga ahli yang hadir saat itu, yang mana masing-masing memiliki keahlian di bidang yang berbeda-beda. Bapak Sumino selaku Tim Leader specialis di bidang energy baru terbarukan selaku Perencana Teknis proyek, dan juga selaku trainer. Bapak Lilik Kuswinantya specialis pembuatan konstruksi biogas dan IPAL Dewats ( Decentralized  waste water treatment ) dan Deswam (Decentralization wolid waste management) . Bapak Popo Riyanto specialis Konsultan di bidang Sosial Masyarakat sehubungan dengan perencanaan kegiatan sosialisasi dan training-training.
Setelah sepakat lokasi yang diajukan cukup layak untuk diproses ke tingkat lanjutan untuk menghitung dan membuat data dasar untuk dikembangkan dalam penghitungan study kelayakannya. Visi dan misi dari rencana proyek yang akan di bangun merupakan pilot proyek dan menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran bagi pemerintah daerah dan pesantren-pesantren yang ada di sekitar provinsi Riau.
Sebagai tiindak lanjut dari hasil survey tersebut pengusul harus membuat proposal umum yang dikirim secara online. Kemudian pada bulan April 2012 lolos pada tahap seleksi pertama, kemudian pihak EEP Indonesia meminta untuk membuat proposal lengkap. Dalam pembuatan proposal ini membutuhkan waktu Selama 4 bulan dengan pengiriman yang berulang-ulang dan beberapa kali revisi untuk menyempurnakan susunan kata dan bahasa Inggris standar. Yang pada akhirnya proposal lengkap di kirim pada tanggal 20 Desember 2012. Dan akhirnya pada tanggal 25 Maret 2013 dilakukan penandatangan kontrak proyek yang akan dilakukan.
Pada tanggal 25 dan 26 Maret 2013 langsung melakukan rapat internal LKM Harapan Madani untuk mempersiapkan diri melakukan strategi sosialisasi rencana proyek. Melakukan koordinasi dengan pihak Pesantren dan sosialisasi di lingkungan Kelurahan serta Kecamatan Bukitraya kota Pekanbaru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar