Kamis, 06 Januari 2011

Pelatihan Dasar 2 dan Penguatan LKM, Sekretariat,UP-UP dan Relawan

Pelatihan Dasar 2 dan Penguatan LKMHarapan Madani Tangkerang Utara, Sekretariat, UP-UP, dan Relawan diadakan di Hotel AKASIA pada hari Senin-Selasa, tanggal 27-28 Desember 2010. Peserta pelatihan dihadiri oleh anggota LKM yang terdiri dari tim 13, Unit-Unit Pengelola LKM seperti : UPL (Unit Pengelola Lingkungan), UPS (Unit Pengelola Sosial) dan UPK (Unit Pengelola Keuangan). Pelatihan ini dihadiri oleh 34 orang peserta.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini agar para peserta lebih memahami tentang kelembagaan dan perannya beserta unit-unit dan Relawan dalam menjalankan  tugas-tugas kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam bentuk PJM yang telah disusun berdasarkan Penggalian data dari Pemetaan Swadaya yang merupakan proses siklus yang telah dilakukan. 
Untuk itu pelatihan ini bisa memberikan penguatan kembali kepada peserta agar lebih memahami peran masing-masing agar kita dapat melakukan kegiatan kelembagaan dapat berjalan dengan baik.

Ada banyak hal kendala memang dalam melakukan kegiatan di program PNPM-MP ini awalnya penerimaan  masyarakat menganggap program ini sama dengan program-program sebelumnya. seperti BLT dan  Program sosial lainya. Setelah adanya sosialisasi awal dari program, setelah dijabarkan siklusnya sampai pembahasan  pada pinjaman dana bergulir yang diawali dengan pinjaman sebesar Rp. 500.000,-. Respon awal masyarakat  dengan jumlah pinjaman yang kecil menganggap remeh hal tersebut. Apa yang bisa dibuat dengan pinjaman Rp. 500.000,- gerutu mereka awalnya, tanpa melihat program lainnya. Masyarakat tidak tahu bahwa program yang digulirkan oleh PNPM-MP ini digagas oleh pihak PU (Pekerjaan Umum) yang tentu segala programnya banyak mengaplikasikan pembangunan infrastruktur ditambah dengan kegiatan Sosial dan kegiatan pinjaman bergulir yang dikelola oleh UPK yang merupakan juga tumpuan LKM  dalam menghasilkan pendanaan organisasi. Namun kecilnya perputaran dana yang digulirkan setiap tahun dikeluarkan kira-kira 30% dari pagu yang diberikan, dan kemudian trus menurun menjadi 20% ditahun berikutnya. Sulitnya proses awal administrasi, sehingga menyebabkan pencairan menjadi lamban membuat masyarakat agak merasa dipersulit. Memang manfaat yang didapat untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui adminstrasi proses perkreditan secara realnya, bahwa hal ini memang harus dilalui, agar masyarakat dapat mengetahui proses peminjaman pada bank perkreditan juga  melalui proses administrasi yang demikian, sehingga mereka bila direkomendasikan pada program channeling dengan bank perkreditan nanti tidak canggung lagi pada peminjaman yang lebih besar.
Masyarakat memang harus diberikan pemahaman ini secara terus menerus, agar mereka menjadi terbiasa mengikuti proses ini. Pada dasarnya masyarakat terbiasa dengan proses simpel dan tidak rumit, dan maunya pengen cepat realisasi begitu program digulirkan. Tidak jarang mereka juga sering menggerutu, .".......apa itu PNPM lama betul proses peminjamannya.....,terlalu berbelit-belit......". Memang peran relawan sangat di butuhkan pada saat ini dalam memberikan pengertian kepada masyarakat sekitar wilayahnya agar mereka mengetahui segala program ini dan proses yang harus dilalui untuk  meralisasikan program tersebut. perlu adanya perencanaan kelompok agar apa yang akan dilakukan dapat dilakukan dengan mudah. Menumbuhkan kembali nilai-nlai kegotongroyongan yang merupakan nilai-nilai budaya asli masyarakat kita yang saling bahu-membahu dan tolong-menolong.
Konsep PNPM-MP menumbuhkan kembali nilai-nilai budaya kegotongroyongan yang sudah lama hilang akibat perkembangan peradaban dan kemajuan ekonomi yang mendorong manusia hidup semakin individual.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar